Disney Minnie Mouse

Kamis, 25 April 2013

31. KEPEMIMPINAN STRATEJIK YANG EFEKTIF



Kepemimpinan Stratejik
Sebelum ini kita sempat menyebut bahwa model kepemimpinan transformasional mampu mengatasi datangnya perubahan yang kadangkala tidak terprediksi. Sebenarnya, salah satu model lain, selain model transformasional, yang juga dianggap peka terhadap setiap perubahan lingkungan strategis adalah model kemimpinan strategik.
Menurut Mudrajad Kuncoro, model kepemimpinan strategis mencakup dua aksi;
  1. Membimbing organisasi dalam menghadapi perubahan yang terus menerus, dan
  2. Menawarkan keahlian manajemen untuk mengatasi perubahan yang terus menerus. Inti dari kedua aksi itu, bermuara pada perumusan strategic intent (artikulasi atau karakteristik yang ingin dicapai organisasi), pengembangkan organisasi, serta pembentukan kultur organisasi.

Pelaksanaan kepemimpinan strategik yang efektif (Mudrajad Kuncoro)
  1. Arah Strategik berarti pengembangan visi jangka panjang, yang seorang pemimpin mesti mampu untuk membantu pencapaian maksud strategik tersebut,
  2. Kompetensi Inti, maksudnya sumber daya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif organisasi, sehingga seorang pemimpin strategik harus membuktikan bahwa kompetensi organisasi ditekankan dalam usaha penerapan strategi,
  3. Modal Manusia, menunjuk kepada pengetahuan dan ketrampilan keseluruhan anggota dan pengurus yang menjadi sumber daya kapital utama bagi perjalanan organisasi,
  4. Budaya Organisasi, meliputi kumpulan yang kompleks mengenai ideologi, simbol, dan nilai inti yang berlaku dan mempengaruhi cara menjalankan organisasi, dan seorang pemimpin bertugas untuk mempertajam budaya organisasi agar lebih efektif,
  5. Praktek Etika, penting dalam proses penerapan strategi karena organisasi yang etis mendorong dan memungkinkan individu pada seluruh tingkat organisasi untuk melakukan penilaian etika, dan terakhir
  6. Kontrol Organisasi menyediakan parameter strategi dan tindakan koreksi mana yang akan diterapkan.

Mengembangkan Kepemimpinan Stratejik (Prof. Dr. Sedarmayanti)
Salah satu peran kunci kepemimpinan organisasi yang baik yaitu membangun organisasi dengan cara mendidik dan mengembangkan calon pemimpin baru. Masing-masing calon nantinya akan menjadi manajer global, agen perubahan, penyusun strategi, motivator, pembuat keputusan stratejik, innovator dan kolaborator jika kegiatan tersebut tetap bertahan dan berkembang. Hal ini akan tampak bila melihat kompetisi kunci yang perlu dimiliki dan dikembangkan manajer masa depan. Kebutuhan yang diharapkan organisasi akan dipenuhi oleh manajer. Organisasi mengindentifikasi kompetensi sesuai yang perlu dilakukan manajer


KONDISI KEPEMIMPINAN SAAT INI

Kompleksitas dan dinamika perkembangan lingkungan stratejik, pada tataran nasional ditandai oleh permasalahan dan tantangan yang multi dimensional, di bidang sosial, ekonomi, politik, kelembagaan, serta pertahanan dan keamanan, yang di awal Abad 21 ini ditandai antara lain oleh lemahnya struktur dan daya saing perekonomian, penegakkan hukum, pelaksanaan otonomi dan desentralisasi, besarnya hutang luar negeri, tingkat kemiskinan dan pengangguran, tuntutan demokratisasi, dan ancaman desintegrasi. Pada tataran internasional, terdapat perkiraan bahwa perkembangan lingkungan global ditandai situasi, kondisi, tantangan dan tuntutan, yang makin kompleks, selalu berubah, penuh ketidakpastian, dan bahkan sering tidak ramah.
Perkembangan lingkungan stratejik tersebut menuntut pemimpin dan kepemimpinan yang solid, mampu mengantisipasi perkembangan ke depan, membangun visi, misi, dan strategi serta mengembangkan langkah-langkah kebijakan, sistem kelembagaan dan manajemen pemerintahan yang relevan dengan kompleksitas perkembangan, permasalahan, dan tantangan yang dihadapi, baik pada tataran nasional maupun internasional.
Dewasa ini kita dihadapkan pada situasi di mana berbagai peristiwa di dunia yang biasanya mempengaruhi orang-orang secara perlahan, sekarang menimpa kita hampir secara serta merta dan sangat kuat. Sistem ekonomi global dewasa ini telah membuat sekitar satu milyar dari 5,8 milyar penduduk dunia terintegrasi melalui produk dan pasar. Kapasitas atau kompetensi mengantisipasi perubahan tersebut kini menjadi faktor pembeda antara kepemimpinan dengan manajemen. Organisasi agar berhasil harus mampu dan mau melakukan perubahan sesuai dengan perubahan kondisi lingkungan stratejiknya (internal maupun eksternal).
Dengan memperhatikan perbedaan fundamental antara kepemimpinan dan manajemen terdahulu dapat diidentifikasi asas-asas kepemimpinan yang perlu kita acu dalam pengembangan kepemimpinan. Apabila manajemen berkaitan dengan penanggulangan kompleksitas usaha organisasi, dan kepemimpinan berkaitan dengan penanggulangan perubahan, maka terlihat suatu sebab mengapa kepemimpinan menjadi begitu penting pada akhir-akhir ini. Karena perkembangan semakin kompetitif dan mudah terombang-ambingnya berbagai organisasi oleh arus perubahan. Pada masa stabil/mapan seperti pertengahan Abad 20 dan sebelumnya, dengan adanya administrasi serta manajemen yang baik setiap organisasi bisa bertahan hidup. Namun pada masa yang intensitas dan frekuensi perubahan yang sangat tinggi seperti pada Abad 21 ini di samping manajemen yang baik juga diperlukan kapasitas dan kualifikasi kepemimpinan yang handal. Saling hubungan antar kepemimpinan, manajemen dengan instrumentasi menurut fungsi dan aktivitasnya, dan azas kepemimpinan tersebut dapat dilihat lebih lanjut pada gambar berikut.
Kepemimpinan /Manajemen
Instrumentasi Fungsi Melalui Keputusan
Azas
Kepemimpinan dengan fungsi penanggulangan perubahan
  1. Penetapan Arah (Visi)
  • Strategi pencapaian visi
2.                   Penggalangan Orang
  • Mengkomunikasikan arah/ visi
  • Menciptakan koalisi dan komitmen
3.                   Memotivasi dan mengamati
  • Mengupayakan semua orang bekerja di jalur yang benar
·  Visioner
·  Motivator
·  Penggalang
·  Empowerment
·  Induktif
·  Komunikator
·  Imajiner
·  Craftmanship
·  Organizational Learning
·  Parsipatory Developer
·  Directive, Persistence, Consistency and Focus
·  Pandangan Luas
·  Risk Taker
·  Team Builder
·  Inspirational
·  Drivenman
Manajemen dengan fungsi penanggulangan kompleksitas
  1. Perencanaan dan Pengganggaran
  • Target dan sasaran
  • Penetapan langkah terinci pencapaian target
  • Pengalokasian resource untuk rencana
2.                   Pengorganisasian dan Staffing
  • Struktur Organisasi
  • Penjabaran tugas-tugas
  • Pengangkatan orang-orang pada tugas/ jabatan
  • Mengkomunikasikan rencana
  • Mendelegasikan tanggungjawab
  • Menetapkan sistem penataan
3.                   Pengawasan dan Pemecahan Masalah
  • Penataan formal dan informal
  • Sistem pelaporan
  • Sistem evaluasi
  • Sistem pemecahan masalah
  • Deduktif
  • Planner
  • Budgeter
  • Analisis Organisasi
  • Evaluation Expertise
  • Using control to Enforce Performance
  • Efisiensi dan Efektif
  • Arsitektural

Tidak ada komentar:

Posting Komentar