Kepemimpinan Stratejik
Sebelum ini kita sempat menyebut bahwa model kepemimpinan transformasional
mampu mengatasi datangnya perubahan yang kadangkala tidak terprediksi.
Sebenarnya, salah satu model lain, selain model transformasional, yang juga
dianggap peka terhadap setiap perubahan lingkungan strategis adalah model
kemimpinan strategik.
Menurut Mudrajad Kuncoro, model kepemimpinan strategis mencakup dua aksi;
- Membimbing organisasi dalam menghadapi perubahan yang terus menerus, dan
- Menawarkan keahlian manajemen untuk mengatasi perubahan yang terus menerus. Inti dari kedua aksi itu, bermuara pada perumusan strategic intent (artikulasi atau karakteristik yang ingin dicapai organisasi), pengembangkan organisasi, serta pembentukan kultur organisasi.
Pelaksanaan kepemimpinan strategik yang efektif
(Mudrajad Kuncoro)
- Arah Strategik berarti pengembangan visi jangka panjang, yang seorang pemimpin mesti mampu untuk membantu pencapaian maksud strategik tersebut,
- Kompetensi Inti, maksudnya sumber daya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan kompetitif organisasi, sehingga seorang pemimpin strategik harus membuktikan bahwa kompetensi organisasi ditekankan dalam usaha penerapan strategi,
- Modal Manusia, menunjuk kepada pengetahuan dan ketrampilan keseluruhan anggota dan pengurus yang menjadi sumber daya kapital utama bagi perjalanan organisasi,
- Budaya Organisasi, meliputi kumpulan yang kompleks mengenai ideologi, simbol, dan nilai inti yang berlaku dan mempengaruhi cara menjalankan organisasi, dan seorang pemimpin bertugas untuk mempertajam budaya organisasi agar lebih efektif,
- Praktek Etika, penting dalam proses penerapan strategi karena organisasi yang etis mendorong dan memungkinkan individu pada seluruh tingkat organisasi untuk melakukan penilaian etika, dan terakhir
- Kontrol Organisasi menyediakan parameter strategi dan tindakan koreksi mana yang akan diterapkan.
Mengembangkan Kepemimpinan Stratejik (Prof. Dr. Sedarmayanti)
Salah satu peran kunci kepemimpinan organisasi yang baik yaitu membangun
organisasi dengan cara mendidik dan mengembangkan calon pemimpin baru.
Masing-masing calon nantinya akan menjadi manajer global, agen perubahan,
penyusun strategi, motivator, pembuat keputusan stratejik, innovator dan
kolaborator jika kegiatan tersebut tetap bertahan dan berkembang. Hal ini akan
tampak bila melihat kompetisi kunci yang perlu dimiliki dan dikembangkan
manajer masa depan. Kebutuhan yang diharapkan organisasi akan dipenuhi oleh
manajer. Organisasi mengindentifikasi kompetensi sesuai yang perlu dilakukan
manajer
KONDISI KEPEMIMPINAN SAAT INI
Kompleksitas dan dinamika perkembangan lingkungan stratejik, pada tataran
nasional ditandai oleh permasalahan dan tantangan yang multi dimensional, di
bidang sosial, ekonomi, politik, kelembagaan, serta pertahanan dan keamanan,
yang di awal Abad 21 ini ditandai antara lain oleh lemahnya struktur dan
daya saing perekonomian, penegakkan hukum, pelaksanaan otonomi dan
desentralisasi, besarnya hutang luar negeri, tingkat kemiskinan dan
pengangguran, tuntutan demokratisasi, dan ancaman desintegrasi. Pada tataran
internasional, terdapat perkiraan bahwa perkembangan lingkungan global ditandai
situasi, kondisi, tantangan dan tuntutan, yang makin kompleks, selalu berubah,
penuh ketidakpastian, dan bahkan sering tidak ramah.
Perkembangan lingkungan stratejik tersebut menuntut pemimpin dan
kepemimpinan yang solid, mampu mengantisipasi perkembangan ke depan, membangun
visi, misi, dan strategi serta mengembangkan langkah-langkah kebijakan, sistem
kelembagaan dan manajemen pemerintahan yang relevan dengan kompleksitas
perkembangan, permasalahan, dan tantangan yang dihadapi, baik pada tataran
nasional maupun internasional.
Dewasa ini kita dihadapkan pada situasi di mana berbagai peristiwa di dunia
yang biasanya mempengaruhi orang-orang secara perlahan, sekarang menimpa kita
hampir secara serta merta dan sangat kuat. Sistem ekonomi global dewasa ini
telah membuat sekitar satu milyar dari 5,8 milyar penduduk dunia terintegrasi
melalui produk dan pasar. Kapasitas atau kompetensi mengantisipasi perubahan
tersebut kini menjadi faktor pembeda antara kepemimpinan dengan manajemen.
Organisasi agar berhasil harus mampu dan mau melakukan perubahan sesuai dengan
perubahan kondisi lingkungan stratejiknya (internal maupun eksternal).
Dengan memperhatikan perbedaan fundamental antara kepemimpinan dan
manajemen terdahulu dapat diidentifikasi asas-asas kepemimpinan yang
perlu kita acu dalam pengembangan kepemimpinan. Apabila manajemen berkaitan
dengan penanggulangan kompleksitas usaha organisasi, dan kepemimpinan berkaitan
dengan penanggulangan perubahan, maka terlihat suatu sebab mengapa kepemimpinan
menjadi begitu penting pada akhir-akhir ini. Karena perkembangan semakin
kompetitif dan mudah terombang-ambingnya berbagai organisasi oleh arus
perubahan. Pada masa stabil/mapan seperti pertengahan Abad 20 dan sebelumnya,
dengan adanya administrasi serta manajemen yang baik setiap organisasi bisa
bertahan hidup. Namun pada masa yang intensitas dan frekuensi perubahan yang
sangat tinggi seperti pada Abad 21 ini di samping manajemen yang baik juga
diperlukan kapasitas dan kualifikasi kepemimpinan yang handal. Saling hubungan
antar kepemimpinan, manajemen dengan instrumentasi menurut fungsi dan
aktivitasnya, dan azas kepemimpinan tersebut dapat dilihat lebih lanjut pada
gambar berikut.
Kepemimpinan
/Manajemen
|
Instrumentasi
Fungsi Melalui Keputusan
|
Azas
|
Kepemimpinan dengan fungsi penanggulangan perubahan
|
2.
Penggalangan
Orang
3.
Memotivasi
dan mengamati
|
·
Visioner
·
Motivator
·
Penggalang
·
Empowerment
·
Induktif
·
Komunikator
·
Imajiner
·
Craftmanship
·
Organizational Learning
·
Parsipatory Developer
·
Directive, Persistence,
Consistency and Focus
·
Pandangan Luas
·
Risk Taker
·
Team Builder
·
Inspirational
·
Drivenman
|
Manajemen dengan fungsi penanggulangan kompleksitas
|
2.
Pengorganisasian
dan Staffing
3.
Pengawasan
dan Pemecahan Masalah
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar