Disney Minnie Mouse

Jumat, 21 November 2014

tugas sotfskill kedua, Flowchart , DFD dan Analisis UKM



Jenis-Jenis Flowchart

1.      System Flowchart
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu
sistem.

Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

2.      Document Flowchart
Bagan alir dokumen  (document flowchart)  atau disebut juga bagan alir formulir  (form  flowchart)  atau  paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

3.      Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar  ini  memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.

4.      Program Flowchart
Bagan alir program  (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program  (program logic flowchart)  dan bagan alir program komputer terinci  (detailed computer program flowchart).  Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci  (detailed computer program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.

5.      Process Flowchart
Bagan alir proses  (process flowchart)  merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.


Pengertian DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. 
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Didalam DFD terdapat 3 level, yaitu :

1.                  Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2.                  Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3.                  Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.

·                     FUNGSI DFD
Fungsi dari Data Flow Diagram adalah :
1.                  Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
2.                  DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
3.                  DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

·                     SYARAT MEMBUAT DFD
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD.
2. Pemberian nomor pada komponen proses.
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat.
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit.
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika.
·                     TIPS DALAM MEMBUAT DFD
Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
1.                  Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah.
2.                  Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda.
3.                  Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu).
4.                  Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya.
5.                  Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya.
6.                  Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses.
7.                  Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama).
8.                  Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi.
9.                  Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik.
10.              Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity.
11.              Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report.Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.
·                     LANGKAH MEMBUAT/MENGGAMBAR DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :
1. Identifikasi Entitas Luar, Input dan Output
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.
2. Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan    lingkungan luarnya. Caranya :
• Tentukan nama sistemnya.
• Tentukan batasan sistemnya.
• Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
• Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
• Gambarkan diagram konteks.


3. Buat Diagram Level Zero (Overview Diagram)
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
·                     Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
·                     Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
·                     Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
·                     Hindari perpotongan arus data.
·                     Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).


4. Buat Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya :
·                     Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
·                     Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep  keseimbangan.
·                     Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
·                     Hindari perpotongan arus data.
·                     Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.Contoh : 1.1, 1.2, 2
·                     KESALAHAN DALAM PEMBUATAN DFD
Umumnya kesalahan dalam pembuatan DFD adalah :



1.                  Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
2.                  Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
3.                  Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses.
4.                  Data Store tidak memiliki keluaran.
5.                  Data Store tidak memiliki masukan.
6.                  Hubungan langsung antar entitas luar.
7.                  Masukan langsung entitas data store.
8.                  Keluaran langsun dari data store ke Entitas luar.
9.                  Hubungan langsung antar data store.
10.              Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store.



MENCARI TAHU KEGIATAN UKM TOKO KERUPUK KULIT NABILA KHAS BEKASI MENGGUNKAN FLOWCHART.
Nabila merupakan outlet yang menjual kerupuk kulit asli yang terbuat asli dari kulit sapi dan kerbau. Kerupuk kulit yang satu ini cocok untuk oleh-oleh mudik ataupun camilan sehari-hari dirumah. Produksi kerupuk kulit ini Produksi kerupuk kulit ini di berada pada daerah antara lain Bekasi. Dan juga sering mengikuti event event bersama ukm-ukm yang lain yang berada di luar kota bekasi, contohnya daerah jakarta , bandung , dan indaramayu.Kerupuk kulit asli Nabila ini diproduksi oleh PD. Lavina Jaya dan telah mendapat sertifikat sehat dari DEPKES kota Bekasi. Toko nabila ini berada di Jl. Mawar 4 Kalibaru Kel. Medan Satria, Bekasi Barat
Bekasi, Jawa Barat
. Jam Operasional: 9:00 s/d 21:00 WIB. Hari Kerja: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, Minggu. Supplier kerupuk kulit asli. Kisaran Harga : Rp.10.000 - Rp.25.000.

Flow chart transaksi pada TOKO KERUPUK KULIT NABILA.



·                Customer datang ke toko
·                Customer menggambil keranjang belanja
·                Customer memilih ukuran kerupuk yang ada ditoko.
·                Customer memilih barang atau kerupuk yang diinginkan yang ada ditoko
·                Jika barang yang diinginkan ada, customer tinggal taru barang dalam keranjang belanjaan. Jika barang yang diinginkan tidak ada maka customer langsung dapat meningalkan toko.
·                Kemudian jika customer sudah selesai memilih barang, langsung saja kekasir dan melakukan transaksi pembayaran.
·                Setelah selesai melakukan transaksi, si kasir memberikan struk pemebelian untuk customer sebagai barang pembuktian pembayaran dan pembelian.
·                Dan jika sudah maka customer dapat meninggalkan toko.