Tujuan Instruksional Umum:
Setelah dilakukan proses pembelajaran selama 2×50 menit maka diharapkan
peserta diklat mampu:
- Menjelaskan
pengertian dinamika kelompok
- Menjelaskan
fungsi dinamika kelompok
- Menjelaskan
jenis kelompok sosial
- Menjelaskan
ciri kelompok sosial
- Menjelaskan
proses pembentukan
- Menjelaskan
tahap tumbuh kembang kelompok
- Menjelaskan
keunggulan dan kelemahan dalam kelompok
- Menjelaskan
pentingnya dinamika kelompok dalam keperawatan
- Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok berasal dari kata
dinamika dan
kelompok.
Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu
dengan yang lain, sedangkan
Kelompok adalah kumpulan individu yang
saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Maka
Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri
dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas
antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang
dialami.
- Fungsi Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam
sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
- Membentuk
kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup
sendiri tanpa bantuan orang lain.)
- Memudahkan
segala pekerjaan.
(
Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang
lain)
- Mengatasi
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban
pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan
efesian.
(
pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing /
sesuai keahlian)
- Menciptakan
iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(
setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki
peran yang sama dalam masyarakat)
- Jenis
Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur
dan norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi
beberapa, antara lain:
- Kelompok
Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya
saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut
Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah
orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan
lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap
muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan
lain-lain.
- Kelompok
Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya
kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
- Kelompok
Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD),
Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
- Kelompok
Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan
kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan
keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok
Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan
hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati
Misalnya: kelompok arisan, ………………………………….
- Ciri
Kelompok Sosial
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
- Memiliki
motive yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(
menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
- Terdapat
akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang
lain
(
Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang
terlibat)
- Adanya
penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan
terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing
- Adanya
peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur
interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
- Pembentukan
Kelompok
Pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau
motivasi, dan tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya. Seperti yang
terlihat dalam bagan berikut ini:
Langkah proses pembentukan
Tim diawali dengan pembentukan
kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
- Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang
dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya
kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih
baik.
Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu
bisa menginduksi anggota lainnya.
- Motivasi
Pembagian
kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok
untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan
kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal
secara sehat.
Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer
ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
- Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan
tugas-tugas kelompok atau individu.
- Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan
kelompok.
Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih
efesien dan efektif.
- Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini
merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta
ekspresi selama kegiatan. Namun demikian
kebebasan tetap berada dalam tata
aturan yang disepakati kelompok.
- Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan
interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang
didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
- Pertumbuhan
dan Perkembangan Kelompok
Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan
kelompok adalah sebagai berikut:
- Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan
menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk
menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk
menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa
integritasnya terganggu.
- Pencapaian
tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan
ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk
mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Selain hal diatas, perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana
komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan demikian
perkembangan
kelompok dapat dibagi menjadi
tiga tahap, antara lain
- 1. Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan, diawali dengan adanya perkenalan semua individu
akan saling
mengenal satu sama lain. Kemudian hubungan berkembang
menjadi kelompok yang
sangat akrab dengan saling
mengenal sifat
dan nilai masing-masing anggota.
- 2. Tahap fungsional
Ditandai dengan adanya perasaan
senang antara satu dengan yang
lain, tercipta
homogenitas, kecocokan, dan
kekompakan dalam
kelompok. Pada akhirnya akan terjadi
pembagian dalam menjalankan fungsi
kelompok.
- 3. Tahap disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelopok sudah mempunyai rasa tidak
membutuhkan lagi dalam kelompok.
Tidak ada kekompakan maupun
keharmonisan
yang akhirnya diikuti dengan
pembubaran kelompok.
- Keunggulan
dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun
memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan
dalam kelompok tersebut.
- Kelebihan
Kelompok
- Keterbukaan
antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat
anggota yang lain.
- Kemauan
anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan
kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
- Kemampuan
secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah
disepakati kelompok.
- Kekurangan
Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau
jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan
kuantitas pertemuan.
- Pentingnya
Dinamika Kelompok dalam Perawatan
- Profesi
Keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya
terdiri atas perawat dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan dan
kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan
- Profesi
keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat
yang memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.
- Setiap
anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling membutuhkan
bantuan.
Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi
dalam beberapa kelompok, yaitu:
a) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
b) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau
tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
c) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma
yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar