Disney Minnie Mouse

Senin, 22 April 2013

AKU MELIHATMU LAGI



Aku melihatmu lagi.
Dari jauh, ku berdiri di sisi pintu ruangan. Di tengah keramaian kawan, rekan. Di atas langit yang berawan.
Kau pindah ke dalam ruangan. Melewatiku tanpa kata, menatapku tanpa dapat kubaca makna.
Aku mengangkat tangan dan berkata pelan “hai”, tanpa bisa kau dengar.
Kau baca gerak bibirku. Tersenyum kecil.
Aku tetap di dekat pintu. Kau tetap bersama kawan dan rekan.
Kemudian aku berjalan ke ruangan. Menjangkau makanan diujung meja. Kulihat kau. Kau lihat aku.
Lalu kau mendekatku, bukan ke arahku. Aku lihat matamu, kita tak saling bicara tak juga basa basi.
Masalalu adalah pembicaraan, percakapan di antara kita, bukan tentang kita. Tak apa-apa semua kehendakmu. Aku takkan jemu. Itulah dirimu. Melodi dan ritme sendirimu, yang aku ikuti dengan seksama. Meski tak pernah bersama.
Keramaian kawan seperti suara-suara lalat hijau yang berterbangan di atas makanan terbuka. Betapa kuingin menghampirimu, dan mengajakmu bicara, apa saja. Tapi kupandangi saja dirimu.
Lalu seorang rekan menghampiriku tetap dalam ramainya orang bercakap. Ia menyapaku apakabar, kerjadiman sekaran. Kujawab basabasi santun itu sederhana, kerja dengan orang pintar. Ia tersenyum lalu kita larut dengan segala berita tentang kantor tempatmua yang menjadi terdepan. Betapa kuingin berhenti bicara dengannya dan menghampirimu disudut sana, di antara tokoh publik, orang terpilih.
Ingin sekali mengajakmu pergi dari keramaianmu yang sepi. Tak hendak meluluhkan jatimu yang bercitra tinggi. Tak jua membuatmu grogi. Aku hanya bisa memandangimu dari jauh. Suara rekan bicara tak mengena dikepala. Ah betapa kegagahanmu menawan hatiku. Ingin sekali kumintamu sejenak berbagi waktu, untukku, untukmu, dan sedikit kita. Tak apa jika kemudian kau lupa.
Semua jadi percuma, aku aku tak kesana, kau tak kemari.
Tapi mimpi ada disini, dihati dan dipikir. Aku pandangi kau dari jauh. Kau sesekali melihatku.
Lalu, di antara gerak-gerik aku yang terbata. Senjata media tersedia. Tombol teks dan nomor membimbingku padamu, “I wish you happy, I hope sometime you will see me again” . Meski tak pernah terbalas, sms mengantarku padamu, membawaku pergi dari sini, pergi darimu cepat.
Kau mengangkat tanganmu, mulutmu bicara, seperti memanggil namaku, tak kudengar. Aku pergi. Selamat bertemu lagi kekasih, aku ada selalu di depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar