Organisasi merupakan kumpulan individu yang memiliki
keinginan atau kepentingan pribadi maka dalam lingkup kegiatannya sering
menemui hambatan berupa perbedaan-perbedaan pendapat atau pola pikir.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam suatu interaksi masyarakat atau dalam
organisasi sering menimbulkan konflik. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan
lain sebagainya.
Apabila sistem komunikasi dan informasi tidak menemui sasarannya
timbullah salah paham atau orang tidak saling mengerti. Selanjutnya hal ini
akan menjadi salahsatu penyebab timbulnya konflik atau pertentangan dalam
organisasi. Konflik biasanya juga timbul sebagai hasil adanya masalah-masalah
hubungan pribadi (ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai pribadi karyawan
dengan perilaku yang harus diperankan pada jabatannya, atau perbedaan persepsi)
dan struktur organisasi (perebutan sumber daya-sumber daya yang terbatas,
pertarungan antar departemen dan sebagainya).
Suatu pemahaman akan konsep dan dinamika konflik telah menjadi bagian vital
studi perilaku internasional. Konflik sering diartikan berbeda oleh orang yang
berbeda pula dan dapat mencakup kerangka intensitas dari perbedaan pendapat
‘sepele’ sampai perang antar negara.
Pada
hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antar kelompok atau
perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi. Atau
dengan kata lain, konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau
antagonistik antara dua atau lebih pihak. Pertentangan kepentingan ini berbeda
dalam intensitasnya tergantung pada sarana yang dipakai. Masing-masing ingin
membela nilai-nilai yang telah mereka anggap benar, dan memaksa pihak lain
untuk mengakui nilai-nilai tersebut baik secara halus maupun keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar