Disney Minnie Mouse

Kamis, 09 Oktober 2014

Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Wingko Merah


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat, menuntut perkembangan ilmu akuntansi yang semakin pesat pula. Ilmu akuntansi yang sebagai dasar pengambilan keputusan bagi manajemen suatu organisasi/perusahaan kini sudah mulai dipelajari oleh kalangan akademisi mulai sekolah tingkat menegah, hingga tingkat perguruan tinggi. Karena, kebutuhan akan ilmu akuntansi saat ini sudah seperti halnya ’kebutuhan pokok’ bagi setiap organisasi/perusahaan yang mengelola finansial, walaupun sesederhana apapun.
Sebagai bagian dari golongan yang mempelajari ilmu akuntansi, kali ini penulis memberikan sedikit gambaran tentang akuntansi yang diterapkan di suatu perusahaan kecil di pelosok pedesaan, lebih dikhususkan mengenai sistem akuntansi yang digunakan.
Sesuai dengan definisi, sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen  guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi; Sistem Akuntansi. 1993), maka disini penulis mencoba mengaplikasikan definisi tersebut dalam hal sistem yang digunakan di Perusahaan Wingko Merah milik Bu Tri Rahayu
Perusahaan Wingko sendiri merupakan suatu perusahaan perseorangan yang bisa dikatakan home industry dan dikelola sendiri oleh pemiliknya. Sehingga sangat sederhana sekali mengenai sistem akuntansinya.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasar pada teori ilmu sistem akuntansi, rumusan masalah yang bisa dihubungkan dengan sistem akuntansi di Perusahaan Wingko Merah adalah :
1.         Bagian-bagian yang terlibat dalam pelaksanaan sistem.
2.         Dokumen-dokumen yang terkait dengan sistem.
3.         Catatan akuntansi yang diperlukan.
4.         Flowchart pelaksanan beberapa sistem
C.    METODOLOGI PENELITAN
Penulis menggunakan cara observasi langsung ke Perusahaan Wingko Merah, dan melakukan metode wawancara dengan pemilik.

D.    MANFAAT
Dengan mempelajari sistem akuntansi yang ada di Perusahaan Wingko Merah, diharapkan penulis dan pembaca dapat mengetahui :
1.       Mengetahui kinerja dari perusahaan tersebut.
2.       Mengetahui sistem akuntansi yang digunakan.
3.       Dapat memberikan evaluasi tentang sistem akuntansi yang sudah diterapkan/sudah berjalan.
4.       Memberikan wacana ke depan tentang hasil evaluasi kepada pihak manajemen Perusahaan Wingko Merah (apabila diperlukan).

BAB II
PERUSAHAAN WINGKO MERAH


A.    SEJARAH TENTANG PERUSAHAAN
Produsen Wingko Merah menyediakan makanan wingko, perusahaan ini baru dirintis 24 Agustus 2012. Usaha ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja bagi orang banyak terutama masyarakat sekitar. Letak Usaha ini di Desa Tayuban, Panjatan, Kulon Progo, Yogyakarta. Dengan penjualan produknya di pasar atau warung-warung, memudahkan Wingko Merah ini dalam berkembang kedepannya. Walaupun banyak pesaing, tetapi Bu Tri Rahayu mempunyai cukup banyak strategi untuk tetap bartahan dalam usahanya. Misalnya saja dengan cara memberi pelayanan yang bagus kepada pelanggan, melayani penjualan secara kredit, dan cara pengolahan yang bersih.

B.     PROFIL PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan        : PERUSAHAAN WINGKO BU TRI RAHAYU
2. Nama Pemilik              : TRI RAHAYU
3. Alamat                         : Tayuban, Panjatan, Kulon Progo, Yogyakarta
4. Berdiri                         : 2012
5. Jenis Usaha                  : Produksi dan Perdagangan

C.    STRUKTUR ORGANISASI
Mengenai struktur organisasi dari Perusahaan Tahu Mbah Arjo sangat sederhana sekali, hal ini karena perusahaan tersebut baru dalam tahap perkembangan, sehingga belum mempunyai pengadministrasian yang lengkap. Apabila digambarkan dalam sebuah bagan, Struktur Organisasi dari Perusahaan Wingko Merah Bu Tri Rahayu akan tampak sebagai berikut :







D.    BAGIAN-BAGIAN
Seperti halnya dengan struktur organisasi, bagian-bagian yang ada di Perusahaan Wingko Merah Bu Tri Rahayu juga belum lengkap. Ada beberapa karyawan yang menjalankan dua fungsi sekaligus. Bahkan beberapa fungsi tertentu dijalankan sendiri oleh pemiliknya. Secara ringkas bagian-bagian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1.     Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan adalah manajer bagi Perusahaan Wingko Merah Bu Tri Rahayu. Menjalankan fungsi akuntansi, fungsi jurnal, fungsi pejualan dan fungsi-fungsi lain. Hampir semua fungsi yang berkaitan dengan pembukuan dijalankan oleh pemilik.
2.     Bagian Produksi
 Bertugas menjalankan fungsi produksi, yang merupakan kegiatan pokok dari Perusahaan Wingko Merah Bu Tri Rahayu. Ada empat karyawan yang berada di bagian produksi, dan  kadang-kadang dibantu oleh pemilik perusahaan. Empat karyawan ini terkadang juga mengantarkan hasil produksi dan membeli bahan dan perlengkapan lain yang diperlukan.
3.     Bagian Keuangan
Bagian keuangan mengelola keuangan perusahaan. Bagian keuangan juga dilakukan oleh Bu Tri Rahayu.
4.     Bagian Pengiriman
Terdiri dari empat orang. Tugasnya tidak hanya mengirimkan hasil produksi berupa Wingko ke pasar-pasar di Kulon Progo. Selain itu ke empat orang ini harus juga harus mengambil bahan baku dari pemasok, dan memproduksi juga karena empat orang di bagian pengiriman dan produksi sama.
BAB III
SISTEM AKUNTANSI

SISTEM AKUNTANSI PERUSAHAAN WINGKO MERAH
Sebenarnya banyak sistem yang sudah dilaksanakan oleh Perusahaan Wingko, walaupun terkesan masih sangat sederhana dan tidak terdapat unsur pengendalian intern. Namun tidak menutup kemungkinan ada bahwa sistem akuntansi dijalankan di sana yang pelaksanaanya rapi. Diantara sistem yang ada di Perusahaan Wingko Merah Bu Tri Rahayu adalah :
1.      Sistem Penjualan Kredit
Sesuai dengan uraian dalam bab 2, bahwa di Perusahaan WIingko melakukan penjualan secara kredit.
a.      Bagian-bagian yang terkait
Bagian yang terkait dengan sistem ini adalah pemilik yang melaksanakan fungsi penjualan dan fungsi akuntansi, bagian gudang sebagai pengelola stok produk dan bagian pengiriman.
b.      Dokumen yang digunakan
-surat order
-surat order penjualan
c.      Catatan akuntansi yang diperlukan
-jurnal
-kartu gudang
-daftar antrian pesanan produk
-buku pembantu piutang
d.     Flowchart Sistem Penjualan Kredit


Sistem penjualan kredit dimulai dari penerimaan surat order oleh pemilik, kemudian membuat surat order penjualan yang kemudian dikirim ke bagian gudang. Sementara surat order diarsip berdasarkan tanggal. Bagian gudang menggunakan surat order penjualan untuk mengecek apakah ada produk yang siap dikirim. Apabila belum diarsip dulu untuk menunggu kuota terpenuhi. Adanya ketersediaan produk yang memungkinkan yang siap kirim, maka dilanjutkan dengan memberikan dokumen ke bagian pengiriman bersama dengan produk yang akan dikirim, setelah mengarsipkan satu dokumen dan mengisi kartu gudang. Bagian pengiriman menuliskan tanggal pengiriman dan mengembalikan ke pemilik. Satu dokumen diberikan kepada pelanggan bersama dangan barang.  Pemilik melakukan penjurnalan setelah menuliskan tanggal pengiriman pada surat order, dan diarsip bersama dengan dokumen urut berdasarkan tanggal.

2.     Sistem Akuntansi Pencatatan Utang
a.      Sistem ini dilaksanakan sepenuhnya oleh pemilik.
b.      Dokumen yang berkaitan
-       faktur dari kreditor
-       bukti kas keluar
c.      Catatan akuntansi yang diperlukan adalah jurnal pengeluaran kas
d.     Flowchart Sistem Akuntansi Pencatatan Utang 

Setelah menerima faktur dari kreditor, kemudian faktur disimpan dulu berdasarkan nomor dan menunggu tanggal jatuh tempo. Setelah jatuh tempo, kemudian pembuatan bukti kas keluar. Faktur dengan satu dari bukti kas keluar diarsip permanen berdasar abjad maka segera dilakukan penjurnalan di jurnal pengeluaran kas.
3.     Sistem Penggajian
Dari 4 karyawan di Perusahaan Tahu, setiap karyawan berhak menerima gaji berdasarkan presensi harian
a.        Sistem dilaksanakan oleh pemilik
b.        Dokumen yang digunakan
-daftar hadir karyawan
-daftar gaji
-daftar rekap gaji
c.      Catatan akuntansi yang diperlukan adalah jurnal
d.     Flowchart Sistem Penggajian

Pemilik melakukan pencatatan kehadiran karyawan setiap harinya dan diarsip berdasarkan tanggal. Dari daftar hadir digunakan untuk membuat daftar gaji dan daftar rekap gaji dan mengarsipkan berdasarkan nomor setelah melakukan penjurnalan.

BAB IV
PENUTUP
A.    ANALISA
Sistem akuntansi yang dilaksanakan di Perusahaan Wingko merupakan sistem akuntansi yang tegolong sangat sederhana. Dimana diperlukan banyak evaluasi, terlebih tentang keterkaitannya dengan pengendalian intern. Pemilik yang memiliki banyak fungsi merupakan salah satu hal perlu diperbaiki, karena sangat riskan dan sulit diadakan pengontrolan.
Perusahaan Wingko melakukan pecatatan secara manual, itu juga hal yang perlu diperbaiki. Pencatatan dengan menggunakan komputer adalah solusi yang tepat agar digunakan manajemen untuk meminimalisir kesalahan.
Ketersediaan formulir yang terkontrol adalah hal lain yang perlu diusahakan Perusahaan Wingko untuk ke depannya nanti.
Namun, dibalik kesederhanaan Perusahaan Wingko, tersimpan suatu organisir yang rapi dari pemilik yang sekaligus memanajemen perusahaan. Setiap aset perusahaan diupayakan untuk befungsi optimal, termasuk di dalamnya pemberdayaan karyawan. Setidaknya hal tersebut bisa digunakan Perusahaan Wingko sebagai kekuatan untuk melangkah ke depan.

B.    KESIMPULAN
Setelah mempelajari dan sedikit menganalisa apa yang terjadi dengan sistem akuntansi di Perusahaan Tahu, penulis dapat menarik suatu garis besar tentang sistem akuntansi yaitu Sistem akuntansi ternyata sangat berperan penting dalam jalannya suatu menajemen, terutama keterkaitanya dengan masalah finansial. Sekecil apapun bentuk manajemen yang ada ternyata mengenal adanya sistem akuntansi.
Kemudian mengenai pentingnya sistem akuntansi, ditunjukkan dengan mudahnya dalam proses pengendalian intern.

- See more at: http://rachmatbayufirdas.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-akuntansi.html#sthash.Eb3i4FFR.dpuf

Senin, 06 Oktober 2014

Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen



Akuntansi dalam bisnis dan dinamika perusahaan, mempunyai peran yang sangat penting terutama untuk memberikan informasi keuangan sebagai pendukung pengambilan keputusan. Berbagai macam kepentingan, keputusan, dan penggunaan informasi keuangan dalam perusahaan menyebabkan berkembangnya ilmu Akuntansi, informasi keuangan yang dihasilkan bukan hanya terbatas pada penyediaan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen saja, namun sebagai alat pendukung pengambilan keputusan di masa datang, peramalan laba, hingga akuisisi dan merger. Meskipun perkembangan Akuntansi sebagai disiplin ilmu begitu luas namun secara garis besar Akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Kedua tipe tersebut muncul karena dinamika perusahaan yang bertemu dengan disiplin ilmu Akuntansi dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna informasi keuangan yang berbeda. Pengambil keputusan yang berbeda, memerlukan informasi keuangan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan pokok antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen terletak pada:

1.    Pemakai Laporan Akuntansi dan tujuan mereka
2.    Lingkup Informasi
3.    Fokus Informasi
4.    Rentang Waktu
5.    Kriteria bagi informasi Akuntansi
6.    Sifat informasi

Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, contohnya seperti pemegang saham, kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi pemerintah dan lainnya. Sementara itu, tujuan masing-masing pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan adalah bentuk hubungan atau kerjasama yang akan mereka ambil di masa depan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan, singkatnya para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan, namun lebih pada untukmengambil keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan di masa yang akan datang.
Untuk lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan informasi keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif) yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan(summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.
Ditinjau dari fokus informasi, Akuntansi Keuangan berfokus pada informasi masa lalu(historical). Akuntansi Keuangan menggambarkan suatu bentuk pertanggungjawaban dana yang sebelumnya dipercayakan oleh para penyedia dana dari pihak luar perusahaan kepada manajemen perusahaan.
Dari segi rentang waktu, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan yang kurang fleksibel dan hanya mencakup jangka waktu tertentu, seperti misalnya periode satu tahun (annual), periode setengah tahun (interim), periode satu kuartal, atau periode satu bulan.
Untuk kriteria bagi informasi Akuntansi Keuangan, merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim atau berterima secara umum. Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari perumusan organisasi yang berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas  Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai laporan keuangan yang berasal dari pihak luar perusahaan. Pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan tidak mempunyai pengetahuan langsung tentang praktik dalam perusahaan, laporan keuangan merupakan satu-satunya media komunikasi antara pihak luar dengan manajemen, karena itu laporan keuangan dari Akuntansi keuangan memerlukan suatu standarisasi bentuk laporan keuangan agar pengguna laporan keuangan dari pihak luar dapat membandingkan berbagai laporan keuangan dari beberapa perusahaan yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di masa datang.
Sifat informasi dari Akuntansi Keuangan memerlukan tingkat ketepatan yang tinggi, objektif, dapat diuji kebenarannya, dan juga akurat, karena para pemakainya adalah pihak-pihak dari luar perusahaan yang menggunakan laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan tingkat ketepatan tersebut perusahaan terkadang menggunakan jasa dari pihak ketiga yang bebas dari kepentingan apapun untuk memberikan pendapat tentang laporan keuangan perusahaan, yaitu auditor.

Akuntansi Manajemen
Berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang mempunyai fokus laporan pertanggungjawaban dan ringkasan kondisi perusahaan kepada pihak luar perusahaan, laporan keuangan atau hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen mempunyai fokus menyediakan informasi keuangan bagi keperluan pihak internal perusahaan atau manajemen. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan.
Lingkup informasi pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang terlibat dalam membuat keputusan.
Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari biaya-biaya di masa lalu(historical cost), biaya sekarang (current cost) atau biaya masa datang (future cost).
Untuk Rentang waktu, Akuntansi Manajemen menyediakan rentang waktu yang jauh lebih fleksibel dibandingkan Akuntansi Keuangan, hal ini terjadi karena tuntutan dari manajemen perusahaan yang harus membuat keputusan-keputusan penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik yang bersifat terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang waktu yang diberikan bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga periode 10 tahun.
Kriteria bagi informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan. Dalam Akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti berhasil dan bermanfaat pada suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain yang kemudian akan menyebar luas dalam dunia industri. Selain itu, pada Akuntansi Manajemen tidak ada organisasi ataupun undang-undang yang mengatur praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk manajemen perusahaan maka perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik tersebut.
Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka dari itu Akuntansi Manajemen tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu saja yaitu akuntansi, namun juga mengambil disiplin ilmu dari manajemen untuk mengatasi dan mengatur sumber daya dan waktu perusahaan, selain itu Akuntansi Manajemen juga menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika melakukan estimasi, perkiraan dan peramalan untuk penjualan produk, pengendalian sumber daya manusia. Akuntansi Manajemen sering mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan dan bersifat taksiran karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang masa yang akan datang.